Senin, 16 Januari 2012

Tanda dan Gejala Malaria



TUGAS KEPERAWATAN TROPIS 1

Tanda dan Gejala Malaria
1.      Kelemahan
Persepsi tindakan seseorang tidak akan sesuai dengan hasil, kurang dapat mengontrol situasi yang terjadi berlebihan atau kejadian mendadak.

Karakteristik Rendah
1) Peningkatan energi tidak sesuai
2) Pasif sedang
a.       Tidak berpartisipasi pada perawatan atau mengambil keputusan saat diberi kesempatan
b.      Benci, marah, bersalah
c.       Segan mengekspresikan bebenaran
d.      Tergantung dengan orang lain yang mungkin mengakibatkan kemarahan
e.       Takut berpisah dari yang merawat
f.       Tidak puas dan frustrasi
g.      Interaksi interpersonal
h.      Gaya hidup tak terpenuhi
i.        Ragu – ragu mengekspresikan peran
j.        Tidak memonitor kemajuan
k.      Tidak mempertahankan perawatan diri ketika terjadi perubahan
l.        Tidak mampu memperoleh informasi perawa Berat
m.    Tidak dapat mengontrol perawatan diri atau pengaruh rangsangan aatau pengaruh yang akan dating
n.      Apatis
o.      Depresi yang memparah pisik yang merupakan komplikasi pasien
Faktor yang berhubungan
1)      Penurunan tingkat kesadaran sekunder terhadap invasif plasmodium palsifarum


2.      Gangguan Kesadaran
GCS < 11
Disebabkan oleh:
a.       Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.      Kurang perawatan diri
c.       Kekurangan pemasukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
d.      Gangguan metabolisme seperti asidosis, hipoglikemi,

3.      Kejang Berulang
Diduga terjadi sumbatan kapiler pembuluh darah otak sehingga terjadi anoksia otak. Sumbatan karena eritrosit berparasit sulit melalui kapiler, proses sitoadherensi dan sekuestrasi parasit. Yang menyebabkan kejang.

4.      Syok
Gejala dari syok adalah Ektremitas  dingin,  nadi lemah,  hipotension  (TD sistolik <90), syok atau gagal sirkulasi umumnya terjadi karena dehidrasi dan biasanya bersamaan dengan sepsis. Pada kebanyakan kasus didapatkan tekanan darah normal rendah yang disebabkan karena vasodilatasi.
Terjadi gagal sirkulasi atau syok, tekanan sistolik <70 mmHg, disertai gambaran klinis keringat dingin, atau perbedaan temperatur kulit-mukosa >1 ˚C, kulit tidak elastis, pucat. Pernapasan dangkal, nadi cepat, tekanan darah turun, sering tekanan sistolik tak terukur dan nadi yang normal.

5.      Edema Paru
Edema paru sering disebut Insufisiensi Paru.
Sering terjadi pada malaria dewasa. Dapat terjadi oleh karena hiperpermiabilitas kapiler dan atau kelebihan cairan dan mungkin juga karena peningkatan TNF‑α.
Penyebab lain gangguan pernafasan (respiratory distress)
a.       Kompensasi pernafasan dalam keadaan asidosis metabolic
b.      Efek langsung dari parasit atau peningkatan tekanan intrakranial pada pusat pernapasan di otak
c.       Infeksi sekunder pada paru‑paru
d.      Anemia berat
e.       Kelebihan dosis antikonvulsan (phenobarbital) menekan pusat pernafasan.
Ada  dua  tipe  edema  paru  yang  dapat  terjadi :
a.       karena  kelebihan  cairan,  keadaan  ini  bila  diketahui  secepatnya  dapat  diobati dengan pemberian diuretika.
b.      adult  respiratory distress syndrome,  pada  keadaan  ini  tekanan  vena  sentral  normal  dan pulmonary  wedhe pressure  menurun.
Beberapa  faktor yang memudahkan  timbulnya edema paru:
a.       kelebihan cairan, kehamilan  / postpartum
b.      malaria cerebral, hiperparasitemia
c.       hipoglikemia, hipotensi
d.      asidosis ,uremia

6.      Ikterik
Gejala dari ikterik adalah Sklera ikterik,
Ikterik karena hemolitik sering terjadi. Ikterik yang berat karena P. falsiparum sering penderita dewasa hal ini karena hemolisis, kerusakan  hepatosit. Terdapat pula hepatomegali, hiperbilirubinemia, penurunan kadar serum albumin dan peningkatan ringan serum transaminase dan 5 nukleotidase. Ganggguan fungsi hati dapat menyebabkan hipoglikemia, asidosis laktat, gangguan metabolisme obat.

7.      Anemia Berat
Gejala dari anemia berat adalah Konjuntiva,  lidah,  bibir, pucat.
Pada malaria dapat terjadi anemia. Derajat anemia tergantung pada spesies parasit yang menyebabkannya. Anemia terutama tampak jelas pada malaria falsiparum dengan penghancuran eritrosit yang cepat dan hebat dan pada malaria menahun. Jenis anemia pada malaria adalah hemolitik, normokrom dan normositik. Pada serangan akut kadar hemoglobin turun secara mendadak.
Anemia disebabkan beberapa faktor :
a.       Penghancuran eritrosit yang mengandung parasit dan yang tidak mengandung parasit terjadi di dalam limpa, dalam hal ini faktor auto imun memegang peran.
b.      Reduced survival time, maksudnya eritrosit normal yang tidak mengandung parasit tidak dapat hidup lama.
c.       Diseritropoesis yakni gangguan dalam pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang, retikulosit tidak dapat dilepaskan dalam peredaran darah perifer.
Derajat  anemia  berkorelasi  dengan  parasitemia.  Pada malaria akut,  anemia  berat  sering  memberikan  gejala  serebral  seperti  tampak  bingung, kesadaran menurun sampai koma, dan gejala kardio-pulmonal.

8.      Hipoglikemia
Gejala dari hipoglikemia keringat dingin, palpitasi, penurunan kesadaran, Hipoglikemi terjadi karena:
a.       Cadangan glukosa kurang pada penderita starvasi atau malnutrisi
b.      Gangguan absorbsi glukosa karena berkurangnya aliran darah ke splanchnicus
c.       Meningkatnya metabolisme glukosa di jaringan
d.      Pemakaian glukosa oleh parasit
e.       Sitokin akan menggangu glukoneogenesis
f.       Hiperinsulinemia pada pengobatan quinine.
Hipoglikemia disebabkan  karena  kebutuhan metabolik  dari  parasit  telah menghabiskan  cadangan  glikogen  dalam  hati, Hipoglikemia  dapat  tanpa  gejala  pada  penderita dengan keadaan umum yang berat ataupun penurunan kesadaran.
Penyebab  terjadinya  hipoglikemi  yang  paling  sering  ialah  karena pemberian  terapi kina  (dapat  terjadi 3  jam  setelah  infus kina). Penyebab  lainnya ialah kegagalan glukoneogenesis pada penderita dengan  ikterik, hiperparasitemia oleh  karena  parasit  mengkonsumsi  karbohidrat,  dan  karena  TNF  alfa  yang meningkat.
Gejala hipoglikemia dapat  terjadi karena sekresi adrenalin berlebihan dan akibat disfungsi susunan saraf pusat (SSP), gejala akibat sekresi adrenalin berupa  pusing,  nyeri  kepala,  pandangan  mata  gelap,  kebingungan,  kejang  dan gangguan/penurunan  kesadaran

9.      Asidosis
Asidosis (bikarbonat <15meq) atau asidemia (PH <7.25), pada malaria menunjukkan prognosis buruk.
Keadaan ini dapat disebabkan :
a.       Perfusi jaringan yang buruk oleh karena hipovolemia yang akan menurunkan pengangkutan oksigen
b.      Produksi laktat oleh parasit
c.       Terbentuknya laktat karena aktifitas sitokin terutama TNF‑α, pada fase respon akut
d.      Aliran darah ke hati yang berkurang, sehingga mengganggu bersihan laktat
e.        Gangguan fungsi ginjal, sehingga terganggunya ekresi asam.
Keadaan asidosis bisa disertai edema paru, syok gagal ginjal, hipoglikemia, Asidosis metabolik dan gangguan metabolik: pernafasan kussmaul, peningkatan asam laktat, dan pH darah menurun (<7,25) dan penurunan bikarbonat (< 15meq).

10.  Gangguan Fungsi Ginjal
Kelainan  fungsi  ginjal  sering  terjadi  pada  penderita  malaria  dewasa mortalitas dapat mencapai 45% pada malaria berat dibanding 10% tanpa kelainan fungsi  ginjal.
Dapat terjadi prerenal karena:
a.       dehidrasi (>50%), dan hanya ±5‑10 % disebabkan oleh nekrosis tubulus akut
b.      penurunan aliran darah ke ginjal akibat dehidrasi
c.       sumbatan mikrovaskular akibat sekuestrasi, sitoadherendan rosseting.

11.  Hiperparasitmia
Hiperparasitemia didefenisikan bila hitung parasit >5% (225.000/µL). Ada hubungan  yang  erat  antara  hiperparasitemia  dan  mortalitas  khususnya  untuk penderita  yang  tidak  imun.  Bila  parasitemia  kurang  dari  100.000/µL angka kematian ialah 1%, parasitemia 500.000/µL angka kematian ialah 50%.
Bila terjadi hiperparsitemia biasanya dijumpai bentuk  skizon  didarah  tepi.  Kebalikan  dari  hiperparasitemia  (hitung  parasit rendah),  tidak selalu penderita mengalami manifestasi berat, Hal  ini disebabkan adanya sekuestrasi parasit yang mengakibatkan pemeriksaan parasit di darah tepi tidak cocok dengan adanya parasit sebenarnya di dalam jaringan.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com