Budaya
adalah “metakomunikasi sistem” dimana tidak hanya kata yang diucapkan yang
memberi makna, tetapi segala sesuatu yang lain juga (Matsumoto & Matsumoto,1989)
Budaya adalah pikiran, komunikasi,
tindakan, keyakinan, nilai, dan lembaga-lembaga ras
dan etnik, agama atau kelompok sosial (OMH,2001). Budaya adalah segala sesuatu
yang dihasilkan dari kehidupan individu dan kelompoknya.
Tidak semua budaya berdampak positif (budaya positif), ada pula yang
berdampak negatif (budaya
negatif). Contoh Budaya
di kabupaten kerinci yang turun temurun
di percayai oleh masyarakatnya adalah ketika ibu yang baru bersalin (sebelum
ASI keluar) langsung memberikan nasi pakpak (nasi yang telah dikunyah oleh
ibunya lebih dahulu) kepada bayinya dengan alasan agar bayi tumbuh sehat dan
kuat. Mereka percaya bahwa apa yang keluar dari mulut ibu merupakan yang
terbaik untuk bayi. Ibu kadang memberikan bubur tepung, bubur nasi, pisang, dan
madu pada usia bayi kurang dari sebulan. Ibu
memahami jika memberikan ASI saja
tanpa makanan tambahan lain seperti pisang dan bubur akan membuat bayi lapar,
sebab ASI saja tidak dapat mengeyangkan dan dianggap sebagai minuman saja,
Dalam konsep kesehatan moderen ataupun medis
Pemberian ASI dianjurkan selama 2 (dua) tahun dan pemberian makanan tambahan
berupa makanan padat sebaiknya dimulai sesudah bayi berumur 4 tahun. WHO melarang
pemberian madu kepada bayi dibawah 1 tahun karena terdapat kandungan Clostridium
botulinum, spora yang membahayakan dan mematikan.
Pemberian MP-ASI terlalu dini
seperti nasi dan pisang justru akan menyebabkan penyumbatan saluran cerna
karena Hat dan tidak bisa dicerna atau yang disebut phyto bezoar sehingga
dapat menyebabkan kematian dan menimbulkan risiko jangka panjang seperti
obesitas, hipertensi, atherosklerosis, dan alergi makanan (Afifah, 2007)
Sebagai pelaku kesehatan (perawat), yang perlu dilakukan adalah melakukan promosi kesehatan dengan cara penyuluhan mengenai dampak buruknya budaya
negatif yang berkembang sehingga masyarakat memiliki sikap terbuka terhadap pengetahuan-pengetahuan
ilmiah dan selektif terhadap budaya-budaya yang ada serta lebih mengembangkan pengetahuan mengenai kesehatan.
Sumber :
repository.unhas.ac.id
http://ariskamei.blogspot.com/2013/06/kasus-dalam-keperawatan.html
0 komentar:
Posting Komentar