Minggu, 05 Oktober 2014

KASUS TRANSCULTURE IN NURSING



KASUS
Klien nama Ny. A berumur 30 tahun, Agama Islam, Tingkat pendidikan akhir SMP, pekerjaan petani, suku Sumatera di rawat di ruang bersalin RSUD kerinci.
Ketika proses persalinan klien tampak cemas dan berdo’a sambil memegang tangan suaminya, beberapa jam kemudian bayi lahir langsung diadzani oleh ayahnya. Selama klien dirawat keluarga sering mengunjunginya, serta bergantian dalam menjaga klien  karena di ruang bersalin di batasi jumlah pengunjungnya. Hubungan kekerabatan lebih dominan adalah pihak laki-laki, pola pengambilan keputusan di pihak laki-laki. Ada tabungan yang sudah di persiapkan oleh keluarga untuk persalinan ini.
Pasca persalinan perawat menganjurkan kepada Ny. A agar meberikan Asi pertama kepada anaknya karena ( pada Saat itu, payudara memproduksi kolostrum. Kolostrum adalah ASI khusus berwarna kekuningan, agak kental yang  mengandung protein dua kali lipat dibandingkan ASI, yang kaya akan antibodi dan sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi. Kolostrum juga mengandung pencahar yang berfungsi untuk membersihkan mekonium, mengandung faktor-faktor pertumbuhan dan kaya vitamin A ).
Akan tetapi sebelum Asi keluar Ny.A diberitahu mertuanya untuk memberikan  nasi pakpak (nasi yang telah dikunyah oleh Ny. A lebih dahulu) kepada bayinya dengan alasan agar bayi tumbuh sehat dan kuat, dan memberikan bubur tepung serta pisang dengan pemahaman bahwa jika memberikan ASI saja tanpa makanan tambahan lain seperti pisang dan bubur akan membuat bayi lapar, sebab ASI saja tidak dapat mengeyangkan dan dianggap sebagai minuman saja  Budaya itu turun temurun di percayai oleh Ny. A dan keluarganya . Keluarga Ny. A percaya bahwa apa yang keluar dari mulut ibu si bayi merupakan yang terbaik untuk bayi.
Sebagai seorang perawat yang perlu kita lakukan adalah memberikan pemahaman kepada keluarga klien dan Ny. A bahwa pentingnya memberikan ASI ekslusif terutama Asi yang baru pertama keluar dari payudara karena Asi pertama memproduksi kolesterum dan mengandung protein dua kali lipat Asi, serta antibody dan sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi. Di bandingkan dengan memberikan nasi pakpak, bubur tepung serta pisang karena itu membahayakan bagi bayi karena system pencernaannya belum berfungsi secara sempurna.

APLIKASI LEININGER
1.      Faktor Teknologi
Dari kasus di atas, factor teknologinya yaitu Ny. A dianjurkan untuk meberikan Asi pertama kepada anaknya karena ( pada Saat itu, payudara memproduksi kolostrum. Kolostrum adalah ASI khusus berwarna kekuningan, agak kental yang  mengandung protein dua kali lipat dibandingkan ASI, yang kaya akan antibodi dan sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi. Kolostrum juga mengandung pencahar yang berfungsi untuk membersihkan mekonium, mengandung faktor-faktor pertumbuhan dan kaya vitamin A)
2.      Faktor social dan ketertarikan keluarga
Dari kasus di atas, klien yang bernama Ny. A, berumur 30 tahun, tipe keluarganya hubungan kekerabatan yang lebih dominan pihak laki-laki, hubungan Ny. A dengan kepala keluarga adalah suami istri, pola pengambilan keputusan di pihak laki-laki. Ny. A mendapat informasi tentang makanan tambahan untuk bayi dari ibu mertua.
3.      Factor agama dan falsafah hidup
Adapun agama yang dianut Ny. A adalah Islam, status pernikahannya resmi, Ketika persalinan Ny. A tampak berdo’a sambil memegang tangan suaminya, setelah bayi lahir langsung diadzani oleh ayahnya
4.      Factor nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Tidak ada pantangan dalam memberikan asi.
5.      Factor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Selama klien dirawat keluarga sering mengunjunginya, serta bergantian dalam menjaga klien  karena di ruang bersalin di batasi jumlah pengunjungnya.
6.      Factor ekonomi
Pekerjaan Ny A adalah petani, serta ada tabungan yang sudah dipersiapkan oleh keluarga untuk persalinan ini.Karna ada tabungan yang telah di persiapkan oleh keluarga sehingga Ny A sudah agak lega dan senang untuk persiapan kelahirannya.
7.      Factor pendidikan
Tingkat pendidikan Ny A adalah SMP.Dan karna tingkat SMP itu di negara kita di bawah rata-rata pendidikan yang seharusnya jadi pandangan Ny W terhadap kesehatan pun tidak sama dengan orang yang berpendidikan tinggi sehingga dia cenderung mengikuti anjuran mertuanya daripada petugas kesehatan 

Sumber :

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com